1.
Staging
Staging dalam animasi meliputi bagaimana
‘lingkungan’ dibuat untuk mendukung suasana atau ‘mood’ yang ingin dicapai
dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera
pengambilan gambar. Posisi kamera bawah membuat karakter terlihat besar dan
menakutkan, kamera atas membuat karakter tampak kecil dan bingung sedangkan
posisi kamera samping membuat karakter tampak lebih dinamis dan menarik.
Staging adalah sudut pengambilan gambar
seperti memperbesar muka tokoh untuk memperlihatkan kesedihannya, mengambil
dari jarak jauh untuk memperlihatkan kemewahan suatu rumah, mengambil dari atas
untuk memberi kesan ada seseorang yang mengintip, dan sebagainya.
Karena keterbatasan waktu dalam
pembuatan sebuah film, maka setiap sequence, scene dan frame harus berhubungan
dengan cerita secara menyeluruh.
Jangan sampai membingungkan
audience dengan terlalu banyak aksi dalam satu stage, gunakanlah satu aksi yang
jelas menguraikan suatu ide cerita, kecuali memang kita sengaja menggambarkan
suatu kekacauan atau kebingungan.
Staging dapat mengarahkan perhatian
audience pada cerita atau ide yang dibuat.
2.
Straight Ahead Action and Pose to Pose (Menggambar
secara spontan berurutan dan pose-kepose)
Straight Ahead Action adalah pembuatan gambar
dalam animasi secara spontan yang dimulai dari gambar pertama sampai gambar
terakhir yang dilakukan oleh seorang animator.
Kemungkinan ada perbedaan ukuran,
volume, dan proporsi dengan metode ini.
Metode tersebut sering dilakukan dalam teknik
animasi cut-outs, clay, paint-on-glass, charcoal on paper dll, yang menguraikan
metode ‘straight-ahead animation' secara bebas dalam pembuatan animasi dari
awal sampai akhir.
Contohnya adalah film animasi
buatan William Kentridge yang menggambar dengan karbon pada lembaran kertas
yang besar. Atau menggambar langsung pada Flash dengan graphics tablet
menggunakan 'light box' / 'onion skin' tool.
Namun apa yang terjadi jika
karakter yang dibuat dengan teknik cut-outs atau clay kehilangan patokan? Jika
salah satu
bagian bergeser, gambar tercoret dan rusak atau bahan plastik/lilin berubah
bentuk, akan sangat sulit untuk kembali ke bentuk awal dan memperbaikinya.
Cara mengatasi masalah ini yaitu
dengan ‘key drawing’ (kunci gambar), yang disebut 'pose to pose'
animation.
3.
Follow Through and Overlapping Action (Gerakan
lanjutan dan penumpukan)
Pada saat tubuh dari karakter berhenti
dari suatu arah gerakan tertentu secara tiba-tiba misalnya, maka semua
bagian/elemen padah tubuh karakter tersebut tidak serta-merta berhenti, tapi
akan melanjutkan arah gerak semula. Misalnya bagian tangan, rambut yang
panjang, belali gajah, pakaian, atau ekor yang panjang. Hal inilah yang
dinamakan follow through.
Overlapping action adalah gerakan
karakter yang berubah arah pada saat bagian/elemen karakter akan melanjutkan
gerakan awal karakter, sehingga terjadi tabrakan gerakan.